Pengamatan Film “Cheng-Cheng Po” Yang Mengangkat Tema Multikultural Sebagai Komunikasi Kepada Masyarakat

Sabtu, 26 Juni 2010




Dalam film cheng-cheng po terdapat suatu pengenalan terhadap pola komunikasi yang dilakukan oleh anak-anak yang mana diantara anak-anak tersebut mengenalkan jenis komonikasinya terhadap masyarakat yang simbolnya adalah baronsai sebagai bentuk apa yang mereka ingin capai antara orang china dan orang indonesia itu membangun suatu tali yang mana tali itu sebagai pengikat kepada rasa persaudaraan yang tidak mengenal perbedaan diantara mereka, Film Cheng-Cheng Po ini mencoba mengangkat tema multicultural dengan menggunakan sudut pandang anak-anak sebagai pemeran nya dan sebagai objek utama yang memerankan film ini. "(Sudut pandang anak-anak dipilih) Karena ingin mencoba menyederhanakan persoalan dari perspektif anak-anak itu sendiri," jelas Yosep Anggi Noen selaku Produser dan Ide Cerita dari film tersebut. Film yang bercerita mengenai empat orang anak, Markus, Tiara, Tohir, dan Han dengan latar belakang yang berbeda-beda. Dari mereka mempunyai perbedaan latar belakang yang sangat jauh berbeda ada yang jadi pegawai yaitu ayahnya tiara yang melarang berteman dengan orang china karena dia dianggap sebagai anak yang dekil dan miskin, oleh karena itu anak-anak itu tidak mempermasalahkan sebuah perbedaan, justru pebedaan tersebut rupanya tidak menjadi pembatas persahabatan mereka yang tulus, dan mereka mampu melihat perbedaan sebagai sesuatu yang indah inilah persahabatan yang tidak mengenal perbedaan meskipun orang tuanya melarang ketika ingin membantu han yang lagi kesusahan, yang termasuk orang tuanya Tiara sendiri tapi tiara tetap membantu Han karena tiara ingin han tetap sekolah dan tetap bersama-sama.

Selain itu, menurutnya dengan melihat kepolosan anak-anak dalam film Cheng-Cheng Po, kita dapat melihat bahwa dalam film ini bisa memberikan suatu nilai yang positif bagi kita, anak-anak dalam film ini menceritakan tentang perbedaan atau di sebut dengan multikultur, mempermasalahkan suatu perbedaan itu merupakan hal yang bisa disebut cheng-cheng po (remeh-temeh). Jadi konsep ini suatu perbaikan dari adanya film Cheng-Cheng Po sarana atau media yang memperlihatkan sebuah dari perbedaan suku, agama, dan warna kulit yang tak pernah menjadi penghalang bagi mereka untuk menyatukan perbedaan tersebut jadi film ini Cheng-Cheng Po menggunakan konsep multicultural sebagai tema utama. Cheng-Cheng Po, Multicultural di Mata Anak-Anak 2009 ini sudah memberikan sumbangsihnya terhadap negara dan warganya serta penikmatnya yang suka terhadap film Cheng-Cheng Po.

Kalau berbicara tentang multicultural ini sebenarnya memberikan suatu arahan yang sangat baik untuk menciptakan suatu negara yang aman dan sejahtera tanpa memandang perbedaannya atau kekurangannya dari suatu negara daerah dan sebagainya. Multikulturalisme ini ada sejak awal abad ke 19, Multikulturalisme menjadi salah satu wacana yang sangat dominan di berbagai belahan dunia dalam upaya penataan sistem negara-bangsa (nation state) multikulturalisme merupakan filosofi bahkan ideologi yang menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat modern. Istilah multicultural juga sering digunakan untuk menggambarkan kesatuan sebagai etnis masyarakat yang berbeda dalam suatu negara. Pengertian multikulturalisme yaitu berasal dari kata “multi” yang berarti plural, “kultural” yang berarti kultur atau budaya dan “isme” yang berarti paham atau aliran, multikulturalisme ialah bukan sekedar dari pengakuan akan adanya kultur atau budaya yang berjenis-jenis, tetapi pengakuan itu juga mempunyai implikasi politis sosial dan ekonomi terutama yang berkaitan dengan kebenaran kebudayaan itu sendiri.

Dalam Istilah ini kadang agak membingungkan karena merujuk pada dua hal yang ,berbeda, yaitu antara realitas dan etika, atau praktek dan ajaran. Sebagai realitas atau praktik, multikulturalisme di pahami sebagai representasi yang produktif atas interaksi diantara elemen-elemen sosial yang beragam dalam sebuah tatanan kehidupan kolektif yang berkelanjutan. Sebagai sebuah etika atau ajaran, multikulturalisme merujuk pada spirit, etos, dan kepercayaan tentang bagaimana keragaman unit-unit sosial yang berciri privat dan relatif otonomi.

Peter Wilson mengartikan multikulturalisme setelah melihat peristiwa di amerika. Di amerika multikulturalisme muncul karena kegagalan pemimpin di dalam mempersatukan orang negro dengan orang kulit putih. Dari sini kita dapat diambil sebuah sintesa bahwa konsep multicultural petter Wilson semata-mata merupakan kegagalan dalam mempersatukan kelompok etnis tertentu sementara menurut kenan malik, multikulturalisme merupakan produk dari kegagalan politik di negara barat pada tahun 1960-an. Kemudian gagalnya perang dingin tahun 1989, gagalnya dunia marxisme kemudian gagalnya gerakan lsm di asia tenggara yang menemukan konsep multicultural yang sebenarnya.


Dalam konteks ini, sejarah panjang telah menghasilkan sebuah tatanan kolektif yang memungkinkan di satu pihak keragaman mendapatkan ruang untuk berkembang dan pihak lain memungkinkan integrasi sosial di tingkat yang lebih tinggi dapat terpelihara dan menjadi sebuah warisan bagi kita dan anak-anak kita nanti dalam memberikan suatu pengertian bahwasannya perbedaan itu merupakan sesuatu yang indah dan menyenangkan. Dalam masyarakat semacam ini, multikulturalisme adalah hasil dari sebuah logika yang di bangun dari realitas sebuah masyarakat majemuk. Wacana multikultur semakin menguat seiring berkembangnya trend demokrasi di berbagai negara. Pada penerapannya, demokrasi hanya berlaku pada kelompok tertentu dan dan hanya sebagai wacana saja bagi pemerintahan kita saat ini, demokrasi bertentangan dengan perbedaan-perbedaan dalam masyarakat.

Multikulturalisme yang ada di indonesia, di indonesia kesadaran multikultural sebenarnya sudah ada dan muncul sejak negara republik indonesia terbentuk. Akar nasionalisme indonesia sejak awal di dasarkan pada tekat yang menekankan pada cita-cita bersama di samping pengakuan sekaligus penghargaan pada perbedaan sebagai pengikat kebangsaan. Kesadaran semacam itu sangat jelas terlihat. Bhinnika tunggal ika adalah prinsip yang mencoba menekankan cita-cita dan kemajemukan sebagai perekat kebangsaan. Dalam prinsipnya, etika ini meneguhkan pentingnya komitmen negara untuk memberi ruang bagi kemajemukan pada satu pihak lain pada tercapainya cita-cita akan kemakmuran dan keadilan sebagai wujud dari tujuan nasionalisme indonesia.

            Multikultural merupakan pengakuan terhadap hak-hak kelompok masyarakat indonesia yang tercermin dalam bhinnika tunggal ika. Inilah salah satu prinsip multikulturalisme yang paling hakiki yaitu ketika setiap orang di beri kesempatan hidup sesuai dengan budaya dan kepercayaan nya. Rumusan formal mengenai keragaman ini juga tertuang dalam pancasila yaitu sebagai sebuah filsafat hidup yang mencoba meraut semua unsur keragaman ketika pernyataan ini di abaikan yang terjadi adalah perpecahan. Indonesia di sebut indonesia karena keragamannya ketika indonesia tidak lagi beragam maka ia bukan indonesia.

            Jadi film cheng-cheng po itu menceritakan keragamannya meskipun berbeda suku atau berbeda kulit miskin dan kaya mereka tetap tidak bisa terpisahkan persahabatannya yang sejati, dan kompak ketika mereka  ingin membantu temannya yang mengalami kesulitan mereka saling membantu. Mereka menggunakan alat atau simbol ketika membantu han temannya yang mengalami kesulitan itu menggunakan baronsai sebagai alat untuk mencari uang ketika ibu sang han menjual bakpao yang tidak laku-laku kemudianlah mereka beraksi dengan menggunakan baronsai itulah dagangan ibu han itu laris dan tidak ada sisanya, dan pada saat itulah Han dan teman-temannya bisa membayar uang SPP-nya Han, jadi perbedaanlah yang mempertahankan sehingga persahabatan mereka itu akur dan saling membantu satu sama lainnya. Secara garis besarnya multicultural itu menjadi semboyan dan belum terwujud dalam konsep teknis yang membuat konsep multikulturalisme menjadi asing bagi kita. Keragaman etnik dan budaya yang ada dalam film tersebut sangat tertanam sekali dan memberikan masukan yang baik bagi kita penikmat film. Keragaman etnik dan budaya dari sabang sampai merauke yang tersebar dalam pulau di indonesia menjadikan bangsa kita menjadi beragam akan bahasa dan adat istiadat, begitu kaya-nya bangsa kita dengan suku, adat istiadat, budaya bahasa dan lain sebagainya. Apakah menjadi benar-benar menjadi sebuah kekuatan bangsa atau sebaliknya yaitu menjadi faktor pemicu timbulnya disintegrasi bangsa.

            Perlunya pendidikan multicultural pada anak-anak seusia  atau semasa sekolah dasar. Pendidikan multicultural merupakan suatu kebutuhan masyarakat modern karena ia dapat merupakan alat untuk membina dunia yang aman dan tentram sejahtera, dimana suku bangsa dalam suatu negara atau bangsa di dunia dapat duduk bersama, saling menghargai dan saling membantu. Pendidikan multicultural sangat di perlukan untuk meluaskan pandangan seseorang bahwa kebenaran tidak di monopoli oleh dirinya sendiri atau kelompoknya sendiri tetapi kebenaran dapat pula di miliki oleh kelompok yang lain. Prinsip umum mengenai perbedaan atau multicultural diantaranya perbedaan adalah alamiah atau natural, keagamaan, kesetaraan, kemanusiaan, dan keadilan. Jadi film ini sudah mencerminkan bahwa mereka mempunyai suatu yang istimewa yang tergambar pada cerita yang ada dalam film tersebut. Pendidikan multicultural mereka sudah tertanam pada mereka sajak lahir dalam film cheng-cheng po tersebut, multicultural merupakan gejala baru di dalam pergaulan umat manusia yang mendambakan persamaan hak, termasuk hak untuk mendapatkan pendidikan yang sama untuk semua orang, multicultural berjalan bergandengan tangan dengan proses demokratisasi di picu oleh pengakuan terhadap hak asasi manusia yang tidak membedakan perbedaan- perbedaan manusia atas warna  kulit, agama dan gender. Menurut James. A. banks, ialah konsep ide atau falsafah sebagai suatu rangkaian kepercayaan dan penjelasan yang mengakui dan mengakui dan menilai pentingnya keragaman budaya dan etnis budaya di dalam membentuk gaya hidup, pengalaman sosial, identitas pribadi kesempatan-kesempatan pendidikan dari individu kelompok maupun negara. Dalam proses penanaman multikulturalisme di dalam anak di masa dini itu perlu bimbingan dari seorang pigur atau guru pembimbing yang mana bisa memberikan suatu arahan kepada anak didiknya dan mampu bersikap demokratis dalam sikap dan perkataannya tidak diskriminatif, memberikan kepedulian yang tinggi terhadap kejadian-kejadian tertentu yang ada hubungannya dengan agama, menjelaskan bahwa inti dari agama adalah menciptakan kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia, mampu memberikan pemahaman kepada anak didiknya tentang pentingnya dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan masalah yang di hadapannya yang berkaitan dengan keragaman budaya, etnis, dan agama.

            Namun di sentralisasi sebagai keputusan politik nasional ternyata dikemudikan di sadari tidak begitu produktif apabila di lihat dari kacamata integrasi nasional suatu bangsa besar yang isinya luar biasa beraneka ragam suku bangsa, agama, kondisi geografi, kemampuan ekonomi, bahkan ras. Maka multicultur di anggap sebagai pendekatan yang sangat sesuai bagi masyarakat indonesia yang heterogen, tanpa pedekatan multikultur disintegrasi bangsa yang semula dianggap ancaman yang mungkin akan menjadi kenyataan, multikultur juga menjadi counter yang baik terhadap kebijakan disentralisasi dan otnomi daerah dalam pendekatan multikultur titik pusat perhatian dan upaya manusia untuk mengembangkan integrasi kebudayaan dalam pengertian ideal jadi bukan integrasi sosial yang mudah goyah.

            Multikultur menuju persatuan dan kesatuan bangsa, untuk membangun multikultur bukan sekedar menyuguhkan warna-warni identitas. tetapi membangun  kesadaran tentang pentingnya kelompok-kelompok etnis dan budaya itu memiliki kemampuan untuk berinteraksi dalam ruang bersama. Kata kunci dalam pendekatan ini terletak pada suatu yang lebih sistematis untuk menyertakan pendekatan struktural politik dan ekonomi dalam proses itu ini berarti multikulturalisme di negeri ini membutuhkan pengintegrasian pendekatan lainnya selain budaya untuk memungkinkan tema-tema yang relevan di sekitar persamaan dan keadilan dapat menjadi faktor yang ikut memperkuat multikulturalisme. Dalam hal ini perlu pendekatan sistematis untuk membangun multikulturalisme di indonesia pendekatan yang di maksud tidak saja di tandai oleh hadirnya kualitas hidup berdampingan secara damai tetapi juga oleh kesadaran untuk ikut menjadi bagian dari usaha memecahkan masalah yang di hadapi oleh kelompok lain. Karena itu di perlukan pendekatan proeksistensi, yakni menghendaki kebisuan, dan pembiaran atas nasib kelompok-kelompok lain. Dengan kata lain pendekatan ini mensyaratkan prinsip inklusi bukan eksklusi kualitas semacam ini di perlukan untuk memungkinkan kelompok-kelompok yang berbeda memiliki kebutuhan untuk menghasilkan integrasi di samping identitas lokal dan particular yang serba beragam macamnya. Film ini terdapat beberapa unsur yang dapat memberikan suatu arahan atau pemahaman mengenai suatu konsep yang di berikan oleh film ini diantaranya, unsur kepedulian terhadap sesama teman atau sahabat yang sejak kecil terbentuk, dan unsur religion atau perbedaan agama yang dapat menjadi penghalang bagi persahabatan mereka serta kebudayaan yang berbeda, dan warna kulit yang menjadi halangan ketika saat mereka bermain dan di ojek oleh temannya sehingga orang china itu lebih putih ketimbang orang indonesia yang sebagiannya dalah hitam yang di sebut suku dayak atau negro. Pendekatan secara sistematis tersebut tentunya perlu di kembangkan dan diimplementasikan dalam suatu Tataran yang praktis dan singkat. Pertama, perlu di topang oleh sistem politik dengan kebijakan yang memperhatikan keragaman sosial budaya. Kedua, menanamkan nilai multicultural melalui sistem pendidikan yang inovatif dan demokratis. Ketiga, membangkitkan peran organisasi dan kelompok sosial yang beragam dalam membangun solidaritas dan integritas bangsa.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

1 komentar:

ieschaquickel mengatakan...

Slot machines at Harrah's New Orleans - Mapyro
Harrah's New Orleans Casino & Hotel. Address: 밀양 출장안마 1 North 대구광역 출장샵 33rd 전라북도 출장샵 Street, New 양산 출장마사지 Orleans, LA 70130 US. 이천 출장샵